Hari: 17 April 2025

Pemprov Kalsel Mendorong Percepatan Pemerataan Digitalisasi Pendidikan

Pemprov Kalsel Mendorong Percepatan Pemerataan Digitalisasi Pendidikan

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) menunjukkan komitmen kuat dalam memajukan sektor pendidikan melalui program percepatan pemerataan digitalisasi. Langkah strategis ini bertujuan untuk menghadirkan akses pendidikan berkualitas yang setara bagi seluruh pelajar di Bumi Lambung Mangkurat, tanpa terkecuali, termasuk di wilayah terpencil dan sulit dijangkau.

Gubernur Kalimantan Selatan, [Sebutkan Nama Gubernur Jika Ada Informasi], menegaskan bahwa digitalisasi pendidikan bukan lagi sekadar tren, melainkan sebuah kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan mempersiapkan generasi muda Kalsel menghadapi era digital. Melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), Pemprov Kalsel berupaya mengatasi berbagai tantangan geografis dan infrastruktur yang selama ini menjadi kendala dalam pemerataan pendidikan.

Fokus pada Infrastruktur dan Kompetensi Digital:

Program percepatan digitalisasi pendidikan di Kalsel fokus pada dua aspek utama. Pertama, pembangunan dan penguatan infrastruktur TIK di sekolah-sekolah, termasuk penyediaan akses internet yang memadai, pengadaan perangkat komputer dan pendukung pembelajaran digital, serta pengembangan platform dan konten pendidikan berbasis digital yang relevan dengan kurikulum.

Kedua, peningkatan kompetensi digital bagi para pendidik dan tenaga kependidikan. Pemprov Kalsel menyelenggarakan berbagai pelatihan dan workshop untuk membekali guru dengan keterampilan yang dibutuhkan dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam proses belajar mengajar. Tujuannya adalah agar guru tidak hanya mampu menggunakan perangkat digital, tetapi juga inovatif dalam menciptakan pembelajaran yang menarik dan efektif melalui media digital.

Merangkul Wilayah Terpencil dan 3T:

Salah satu prioritas utama dalam program ini adalah menjangkau wilayah terpencil dan tertinggal (3T) di Kalsel. Pemprov Kalsel menyadari bahwa kesenjangan digital menjadi salah satu faktor utama ketidakmerataan kualitas pendidikan. Oleh karena itu, berbagai upaya dilakukan untuk memastikan bahwa pelajar di wilayah 3T juga memiliki akses yang sama terhadap sumber belajar digital dan platform pembelajaran daring. Kerjasama dengan penyedia layanan telekomunikasi dan pemanfaatan teknologi alternatif menjadi bagian dari strategi ini.Dengan langkah yang progresif dan komitmen yang kuat, Pemprov Kalsel optimis bahwa pemerataan digitalisasi pendidikan akan membawa dampak positif yang signifikan bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia di Kalimantan Selatan

6 Tokoh Pemuda Bersejarah dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

6 Tokoh Pemuda Bersejarah dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 tidak lepas dari peran penting para pemuda. Mereka adalah motor penggerak yang mendesak para tokoh senior untuk segera memproklamasikan kemerdekaan, lepas dari pengaruh Jepang. Berikut adalah 6 tokoh pemuda yang berperan penting dalam peristiwa bersejarah tersebut:

1. Soekarni

Soekarni adalah salah satu tokoh pemuda yang paling vokal dalam mendesak Soekarno-Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan. Ia juga mengusulkan agar teks proklamasi ditandatangani oleh Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia.

2. Chairul Saleh

Chairul Saleh memimpin rapat tersembunyi di Rengasdengklok yang menghasilkan kesepakatan untuk segera memproklamasikan kemerdekaan. Ia juga berperan dalam mengamankan Soekarno-Hatta dari pengaruh Jepang.

3. Wikana

Wikana adalah tokoh pemuda yang menyampaikan hasil keputusan rapat di Rengasdengklok kepada Soekarno-Hatta. Ia juga berperan dalam mempersiapkan naskah proklamasi.

4. Sayuti Melik

Sayuti Melik adalah tokoh pemuda yang mengetik naskah proklamasi setelah disetujui oleh para tokoh senior. Naskah tersebut kemudian dibacakan oleh Soekarno pada 17 Agustus 1945.

5. Yusuf Kunto

Yusuf Kunto adalah salah satu tokoh pemuda yang mengantarkan Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok. Ia juga berperan dalam menjaga keamanan selama proses perumusan naskah proklamasi.

6. B.M. Diah

B.M. Diah adalah seorang wartawan yang berperan penting dalam menyebarkan berita proklamasi kemerdekaan ke seluruh Indonesia dan dunia internasional. Ia juga menyelamatkan naskah asli proklamasi dari tempat sampah.

Peran Penting Para Pemuda

Para pemuda ini memiliki peran yang sangat penting dalam mempersiapkan dan melaksanakan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Mereka adalah generasi muda yang berani, gigih, dan memiliki semangat nasionalisme yang tinggi. Peran mereka menunjukkan bahwa kemerdekaan Indonesia adalah hasil perjuangan seluruh rakyat Indonesia, termasuk para pemuda.

Semangat juang para pemuda ini tidak hanya terlihat pada saat proklamasi, tetapi juga dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Mereka adalah generasi penerus bangsa yang berani mengambil risiko dan berjuang untuk cita-cita kemerdekaan.

Kisah mereka menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk terus berjuang demi kemajuan bangsa.

Menjelajahi Tarian Tradisional Berasal Dari Keraton: Tari Bedhaya

Menjelajahi Tarian Tradisional Berasal Dari Keraton: Tari Bedhaya

Indonesia memiliki beragam Tarian Tradisional yang menyimpan nilai sejarah dan filosofi yang mendalam, dan banyak di antaranya lahir serta berkembang di lingkungan keraton. Salah satu contohnya adalah Tari Bedhaya, sebuah Tarian Tradisional klasik yang berasal dari lingkungan istana, khususnya Keraton Yogyakarta dan Keraton Surakarta. Tari Bedhaya bukan hanya sekadar pertunjukan seni, tetapi juga representasi spiritual dan simbolik yang berkaitan erat dengan sejarah dan kepercayaan kerajaan. Menjelajahi keindahan Tari Bedhaya akan membawa kita pada pemahaman yang lebih dalam tentang warisan budaya Jawa yang adiluhung.

Asal usul Tari Bedhaya memiliki kaitan erat dengan legenda dan mitos yang dipercaya di lingkungan keraton. Salah satu kisah yang paling terkenal adalah hubungan spiritual antara pendiri Kerajaan Mataram Islam, Panembahan Senopati, dengan Kanjeng Ratu Kidul, penguasa Laut Selatan. Konon, Kanjeng Ratu Kidul turut menari bersama Panembahan Senopati, dan peristiwa inilah yang menjadi inspirasi awal terciptanya Tari Bedhaya. Pada acara peringatan Hari Jadi Keraton Yogyakarta yang diadakan di Bangsal Kencono pada tanggal 5 Mei 2025, seorang abdi dalem dan penari Bedhaya senior, Ibu Retno Wulandari, menjelaskan mengenai makna spiritual dan simbolik dalam Tari Bedhaya. Beliau menuturkan bahwa jumlah penari yang ganjil (biasanya tujuh atau sembilan) memiliki makna filosofis tersendiri, melambangkan berbagai aspek kehidupan dan kekuatan spiritual.

Lebih lanjut, Ibu Retno Wulandari menambahkan bahwa Tari Bedhaya memiliki gerakan-gerakan yang sangat halus, lembut, dan penuh harmoni. Setiap gerakan memiliki makna tersendiri dan rangkaian geraknya membentuk sebuah cerita atau narasi tertentu, seringkali berkaitan dengan mitos atau sejarah kerajaan. Iringan musik gamelan yang khusyuk semakin menambah suasana sakral dan magis dalam pertunjukan Tari Bedhaya. Busana penari Tari Bedhaya juga sangat khas, dengan riasan wajah yang anggun, sanggul besar dengan hiasan bunga melati, serta kain dodot yang dililitkan dengan teknik khusus.

Menurut catatan dari Tepas Tandha Yekti Keraton Yogyakarta pada tahun 2024, Tari Bedhaya masih dipentaskan dalam berbagai upacara penting di keraton, seperti penobatan raja atau acara peringatan tertentu. Hal ini menunjukkan bahwa Tari Bedhaya bukan hanya sekadar warisan seni, tetapi juga bagian penting dari identitas dan tradisi keraton. Keindahan dan kesakralan Tari Bedhaya terus memukau penonton dan menjadi salah satu ikon Tarian Tradisional Indonesia yang paling dihormati.

Sebagai kesimpulan, Tari Bedhaya adalah Tarian Tradisional yang berasal dari lingkungan keraton dan menyimpan kekayaan makna spiritual, sejarah, dan estetika yang mendalam. Kehalusan gerakan, iringan musik yang khusyuk, serta busana yang anggun menjadikan Tari Bedhaya sebagai warisan budaya yang sangat berharga dan patut untuk terus dilestarikan serta diapresiasi.