Melodi Syahdu Tanah Dayak: Pating, Alat Musik Petik Tradisional yang Memikat

Indonesia memiliki kekayaan alat musik petik tradisional yang beragam, mencerminkan keunikan budaya setiap daerah. Salah satu alat musik yang khas dan berasal dari Kalimantan Timur, khususnya dari suku Dayak Kenyah dan Dayak Bahau, adalah Pating. Bentuknya yang sederhana namun menghasilkan melodi yang syahdu dan memikat menjadikannya bagian penting dari tradisi musik masyarakat setempat.

Pating merupakan alat musik petik yang terbuat dari sejenis bambu tipis yang disebut lukah. Bentuknya menyerupai tabung bambu yang salah satu ujungnya tertutup ruas bambu alami, sementara ujung lainnya terbuka. Dawai Pating terbuat dari serat kulit bambu itu sendiri yang dikikis tipis dan direntangkan di sepanjang badan bambu, ditahan oleh dua buah kayu kecil sebagai penyangga. Jumlah dawai pada Pating biasanya berkisar antara tiga hingga tujuh helai. Cara memainkannya adalah dengan memegang bambu di satu tangan dan memetik dawai menggunakan jari-jari tangan lainnya. Pada hari Rabu, 23 April 2025, seorang pengrajin dan pemain Pating dari Desa Pampang, Samarinda, Bapak Ajang Lawai, dalam sebuah demonstrasi di Lamin Adat, menjelaskan bahwa pemilihan jenis bambu dan ketepatan dalam mengikis serat menjadi dawai sangat mempengaruhi kualitas suara yang dihasilkan oleh alat musik ini.

Dalam tradisi musik Dayak Kenyah dan Dayak Bahau, alat musik Pating sering dimainkan sebagai hiburan pribadi atau pengiring tarian tradisional. Melodinya yang lembut dan syahdu seringkali menggambarkan suasana alam dan kehidupan sehari-hari masyarakat Dayak. Suara Pating yang khas berpadu harmonis dengan alat musik tradisional Kalimantan lainnya seperti Sape’ (sejenis gitar berdawai) dan Gong, menciptakan kekayaan bunyi yang memukau.

Alat musik petik Pating tidak hanya sekadar instrumen musik, tetapi juga memiliki nilai budaya yang mendalam bagi masyarakat Dayak. Proses pembuatannya yang menggunakan bahan-bahan alami dari hutan mencerminkan kedekatan masyarakat Dayak dengan alam. Upaya pelestarian alat musik petik ini terus dilakukan oleh berbagai komunitas seni dan pemerintah daerah di Kalimantan Timur melalui festival budaya dan kegiatan seni lainnya. Dengan suara yang khas dan nilai budaya yang tinggi, Pating tetap menjadi salah satu alat musik petik tradisional Indonesia yang berharga dan patut untuk terus dilestarikan.Sumber dan konten terkait