Cap Go Meh, yang secara harfiah berarti “malam kelima belas” dalam dialek Hokkian, merupakan penutup rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek bagi masyarakat Tionghoa. Dirayakan pada hari ke-15 setelah Imlek, Cap Go Meh bukan hanya sekadar pesta lampion dan makanan lezat, tetapi juga memiliki arti dan makna budaya serta spiritual yang mendalam.
Secara historis, Cap Go Meh dipercaya sebagai malam di mana para dewa dan leluhur turun ke bumi untuk merayakan Tahun Baru bersama keluarga. Oleh karena itu, perayaan ini menjadi kesempatan bagi keluarga untuk berkumpul kembali, mempererat tali silaturahmi, dan menghaturkan rasa syukur atas berkah yang telah diterima selama setahun terakhir.
Salah satu ciri khas perayaan Cap Go Meh adalah pelepasan lampion. Lampion-lampion berwarna-warni yang diterbangkan ke langit melambangkan harapan, keberuntungan, dan pelepasan kesialan atau hal-hal buruk di masa lalu. Cahaya lampion juga dipercaya dapat menerangi jalan dan membawa keberkahan di tahun yang baru.
Selain lampion, berbagai tradisi unik juga mewarnai perayaan Cap Go Meh di berbagai daerah. Beberapa di antaranya adalah atraksi barongsai dan liong yang memukau, pawai tatung (medium roh), serta berbagai pertunjukan seni budaya Tionghoa lainnya. Tradisi-tradisi ini bukan hanya menghibur, tetapi juga memiliki makna simbolis yang berkaitan dengan pengusiran roh jahat dan mendatangkan keberuntungan.
Dari segi kuliner, Cap Go Meh identik dengan hidangan lontong Cap Go Meh. Lontong yang disajikan dengan berbagai lauk pauk seperti opor ayam, sayur lodeh, sambal goreng ati, dan telur pindang memiliki makna kebersamaan, kemakmuran, dan keberuntungan yang berlimpah. Bentuk lontong yang panjang juga melambangkan panjang umur.
Makna spiritual Cap Go Meh juga sangat penting. Bagi sebagian masyarakat Tionghoa, malam ke-15 Imlek ini merupakan waktu untuk melakukan sembahyang dan berdoa kepada para dewa dan leluhur, memohon berkah, kesehatan, dan rezeki di tahun yang baru.
Cap Go Meh menjadi penutup yang meriah dan bermakna bagi perayaan Tahun Baru Imlek. Lebih dari sekadar festival, Cap Go Meh adalah wujud syukur, harapan, dan kebersamaan yang memperkuat ikatan sosial dan budaya dalam masyarakat Tionghoa.