Pulau Jawa, dengan warisan budaya Hindu-Buddha yang kuat, menyimpan berbagai senjata tradisional yang tidak hanya berfungsi sebagai alat fisik, tetapi juga memiliki makna spiritual dan religius yang mendalam. Salah satunya adalah bajra, sebuah senjata tradisional yang bentuknya khas dan seringkali dikaitkan dengan kekuatan dewa dan energi spiritual. Mempelajari bajra sebagai salah satu senjata tradisional Jawa membuka wawasan tentang kepercayaan dan kosmologi masyarakat Jawa di masa lalu.
Bajra umumnya berbentuk seperti lonceng kecil atau gada pendek dengan ujung yang bercabang atau runcing. Material pembuatannya biasanya dari logam, seperti perunggu atau kuningan, dan seringkali dihiasi dengan ukiran-ukiran simbolis yang memiliki makna spiritual. Bentuk dan detail ukiran bajra dapat bervariasi tergantung pada periode waktu dan wilayah pembuatannya. Ukurannya yang relatif kecil membuatnya mudah digenggam dan digunakan dalam ritual atau upacara keagamaan.
Menurut catatan dari seorang arkeolog Universitas Gadjah Mada, Dr. Ratna Wijayanti, yang melakukan penelitian terhadap artefak kuno di Candi Prambanan pada tanggal 2 Mei 2025, bajra memiliki akar yang kuat dalam tradisi Hindu dan Buddha di Jawa. Bajra sering ditemukan dalam penggalian situs-situs candi dan relief-relief kuno, mengindikasikan penggunaannya dalam konteks keagamaan. Dipercaya sebagai senjata para dewa, bajra melambangkan kekuatan spiritual, keteguhan, dan kemampuan untuk menghancurkan kejahatan atau energi negatif.
Dalam beberapa tradisi spiritual Jawa, bajra masih digunakan oleh para pemuka agama atau praktisi spiritual dalam ritual-ritual tertentu. Bunyi yang dihasilkan saat bajra diguncangkan dipercaya memiliki kekuatan magis dan dapat memanggil energi positif atau mengusir energi negatif. Bentuknya yang unik juga dianggap sebagai representasi dari kekuatan alam semesta.
Meskipun tidak lagi digunakan sebagai senjata dalam pertempuran fisik, bajra tetap dihormati dan dilestarikan sebagai senjata tradisional yang memiliki nilai spiritual dan historis yang tinggi di beberapa komunitas Jawa. Kolektor artefak kuno dan pecinta seni juga menghargai bajra sebagai bagian dari warisan budaya yang unik. Upaya pelestarian dilakukan melalui penelitian arkeologis dan pameran benda-benda bersejarah. Mempelajari bajra bukan hanya tentang mengenal sebuah senjata tradisional, tetapi juga tentang memahami dimensi spiritual dan religius dalam budaya Jawa kuno.