Mempesona dengan Mahkota Emas: Mengenal Keindahan Pakaian Adat Paksangkong

Sumatera Selatan, kaya akan warisan budaya, memiliki beragam pakaian adat yang memukau, dan salah satunya adalah Baju Paksangkong. Sebenarnya, “Paksangkong” merujuk secara spesifik pada hiasan kepala yang megah dan menjadi ciri khas utama dari salah satu Baju adat pengantin wanita di Palembang. Artikel ini akan fokus pada keseluruhan ansambel yang dikenal dengan nama tersebut, yang memancarkan kemewahan dan keanggunan. Keindahan Baju adat Paksangkong terletak pada harmoni antara busana, hiasan kepala yang dramatis, dan aksesori emas yang berkilauan.

Ciri paling ikonik dari Baju adat Paksangkong adalah hiasan kepala “paksangkong” itu sendiri. Mahkota bertingkat ini terbuat dari emas atau dilapisi emas, dengan ornamen berbentuk bunga dan sulur yang rumit. Tingginya bisa mencapai sekitar 30 sentimeter dan memberikan kesan anggun sekaligus mewah bagi pemakainya. Busana yang dikenakan bersama paksangkong biasanya adalah atasan berupa blus berbahan beludru berwarna merah atau warna cerah lainnya, yang dihiasi dengan sulaman benang emas di bagian dada dan lengan. Bagian bawahannya adalah kain songket Palembang yang terkenal dengan motifnya yang indah dan ditenun dengan benang emas atau perak.

Selain paksangkong, pengantin wanita juga mengenakan berbagai aksesori emas yang menambah kemewahan pakaian adat ini. Kalung kebo munggah, gelang kana, dan pending (ikat pinggang) adalah beberapa contoh perhiasan yang sering dikenakan. Selendang songket juga menjadi bagian penting dari ansambel ini, disampirkan di bahu dengan elegan. Keseluruhan tampilan pakaian adat Paksangkong memancarkan aura keagungan dan keindahan yang memukau.

Pakaian adat Paksangkong secara tradisional dikenakan oleh pengantin wanita dalam upacara pernikahan adat Palembang. Pada tanggal 25 April 2025, di sebuah acara pernikahan adat yang berlangsung di Griya Agung Palembang, terlihat seorang pengantin wanita mengenakan Baju Paksangkong dengan anggun, memancarkan pesona budaya Sumatera Selatan yang kaya. Kehadiran pakaian adat ini dalam upacara pernikahan menjadi simbol kemuliaan dan harapan untuk kehidupan rumah tangga yang bahagia.

Upaya pelestarian dan promosi pakaian adat Paksangkong terus dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah daerah Sumatera Selatan. Para perajin terus menjaga kualitas pembuatan paksangkong dan kain songket, sementara para desainer juga terinspirasi untuk mengintegrasikan elemen-elemennya dalam kreasiBusana modern. Dengan terus dikenakan dalam upacara adat dan diperkenalkan kepada generasi muda, keindahan dan kemewahan pakaian adat Paksangkong akan terus menjadi kebanggaan warisan budaya Sumatera Selatan.