Jakarta, Rabu, 17 September 2025 – Meningkatkan minat belajar siswa sejak usia dini merupakan fondasi krusial bagi kemajuan pendidikan dan pembangunan bangsa. Hal ini menjadi fokus utama dalam berbagai diskusi dan kebijakan pendidikan di Indonesia. Pada sebuah seminar pendidikan yang diadakan di Balai Kartini, Jakarta Selatan, pada hari Selasa, 16 September 2025, sejumlah pakar pendidikan sepakat bahwa penanaman minat belajar yang kuat sejak dini akan memberikan dampak positif jangka panjang bagi perkembangan intelektual dan karakter siswa.
Salah satu pembicara kunci dalam seminar tersebut, Prof. Dr. Ahmad Fauzi, menekankan bahwa masa kanak-kanak dan remaja awal adalah periode emas untuk menumbuhkan rasa ingin tahu dan semangat belajar. Menurutnya, lingkungan belajar yang menyenangkan, interaktif, dan relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa akan memicu minat belajar yang lebih besar. “Ketika anak-anak merasa bahwa belajar itu menarik dan bermanfaat, mereka akan termotivasi untuk mencari pengetahuan lebih dalam,” ujarnya.
Lebih lanjut, Prof. Ahmad Fauzi menyoroti peran penting keluarga dan guru dalam menstimulasi belajar siswa. Orang tua dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif di rumah, memberikan dukungan dan apresiasi terhadap usaha belajar anak, serta menjadi contoh pembelajar yang aktif. Sementara itu, guru memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan materi pelajaran dengan cara yang kreatif dan inovatif, memanfaatkan berbagai metode dan media pembelajaran yang menarik perhatian siswa.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Bapak Budi Santoso, yang juga hadir dalam seminar tersebut, menyampaikan bahwa pemerintah daerah telah mengimplementasikan berbagai program untuk meningkatkan minat belajar siswa, mulai dari penyediaan fasilitas perpustakaan yang memadai, kegiatan ekstrakurikuler yang beragam, hingga pelatihan guru dalam mengembangkan metode pembelajaran yang lebih engaging. Beliau menambahkan bahwa sinergi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang mendukung tumbuh kembang minat belajar siswa secara optimal.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Nasional (Puslitbangdiknas) pada tahun 2024 menunjukkan adanya korelasi positif antara tingkat minat belajar siswa dengan prestasi akademik mereka. Siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi cenderung lebih aktif di kelas, memiliki motivasi yang kuat untuk meraih hasil yang baik, dan lebih tahan terhadap tantangan belajar.
Dengan demikian, investasi dalam menumbuhkan minat belajar siswa sejak dini bukan hanya tanggung jawab individu atau sekolah, tetapi merupakan tanggung jawab bersama seluruh elemen bangsa demi menciptakan generasi penerus yang cerdas, kompeten, dan memiliki semangat belajar yang tak pernah padam.