Sekolah Terendam Banjir di Bima, Kegiatan Belajar Mengajar Lumpuh!

Hujan deras yang mengguyur wilayah Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada hari Senin, 20 Januari 2025, menyebabkan banjir yang cukup parah. Akibatnya, sejumlah sekolah terendam banjir dan kegiatan belajar mengajar (KBM) terpaksa diliburkan.

Dampak Banjir pada Sekolah

Banjir yang melanda Bima mengakibatkan beberapa sekolah di wilayah tersebut terendam air setinggi 30-70 cm. Ruang kelas, perpustakaan, dan fasilitas lainnya dipenuhi lumpur dan sampah. Akibatnya, kegiatan belajar mengajar menjadi tidak mungkin untuk dilakukan.

“Ada beberapa sekolah yang terendam banjir, sehingga kegiatan belajar mengajar diliburkan sementara waktu,” ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bima, Bapak Suryadin.

Salah satu sekolah yang terdampak parah adalah SDN Inpres Sakuru, Kecamatan Monta. Sekolah ini terendam banjir setinggi 70 cm, dan ruang kelasnya dipenuhi lumpur.

Upaya Pembersihan Sekolah

Setelah banjir surut, para guru, siswa, dan warga sekitar bahu-membahu membersihkan sekolah dari sisa-sisa lumpur dan sampah. Mereka menggunakan peralatan seadanya untuk membersihkan ruang kelas, halaman sekolah, dan fasilitas lainnya.

“Kami ingin sekolah kami segera bersih dan nyaman agar kegiatan belajar mengajar bisa segera dimulai kembali,” ujar salah seorang guru SDN Inpres Sakuru.

Selain itu, bantuan juga datang dari berbagai pihak, termasuk TNI dan Polri. Mereka membantu membersihkan sekolah dan menyalurkan bantuan kepada para korban banjir.

Dukungan Pemerintah dan Masyarakat

Pemerintah Kabupaten Bima telah berupaya untuk membantu para korban banjir, termasuk sekolah-sekolah yang terdampak. Mereka menyalurkan bantuan berupa peralatan kebersihan, makanan, dan obat-obatan.

Masyarakat juga turut berpartisipasi dalam membantu membersihkan sekolah dan memberikan dukungan kepada para guru dan siswa.

Harapan dan Langkah Selanjutnya

Diharapkan, kegiatan pembersihan sekolah dapat segera selesai dan kegiatan belajar mengajar dapat segera dimulai kembali. Pemerintah Kabupaten Bima juga berjanji untuk melakukan upaya-upaya pencegahan banjir di masa mendatang.

“Kami akan melakukan evaluasi dan mencari solusi agar banjir tidak terulang kembali di masa mendatang,” ujar Bapak Suryadin.

Pentingnya Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana

Banjir yang melanda Bima menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Oleh karena itu, diperlukan upaya-upaya pencegahan dan mitigasi bencana yang lebih baik.

Selain itu, penting juga untuk menanamkan nilai-nilai gotong royong dan kebersamaan di kalangan generasi muda. Dengan semangat gotong royong, kita dapat mengatasi berbagai kesulitan dan membangun masa depan yang lebih baik.